Bagaimana Tata Cara Haji Tamattu Sesuai Sunnah Nabi Muhammad?

Tata Cara Haji Tamattu Sesuai Sunnah Nabi Muhammad

LS PPIU – Tata cara haji Tamattu sesuai sunnah Nabi Muhammad adalah panduan yang sangat penting bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah haji dengan benar. Haji Tamattu adalah salah satu jenis haji yang menggabungkan pelaksanaan umrah dan haji dalam satu musim haji, yang dilakukan dengan mengikuti aturan-aturan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Artikel ini akan membahas langkah-langkah haji Tamattu secara rinci, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan ibadah, dengan tetap berpegang pada sunnah Nabi Muhammad SAW.

Apa itu Haji Tamattu?

Haji Tamattu adalah salah satu cara pelaksanaan ibadah haji yang memungkinkan seorang jemaah melakukan umrah terlebih dahulu, kemudian setelah menyelesaikan umrah, dia melakukan haji. Berbeda dengan haji Ifrad yang hanya berfokus pada haji saja, atau haji Qiran yang menggabungkan antara umrah dan haji tanpa memisahkan keduanya, haji Tamattu mengharuskan jemaah untuk melaksanakan umrah terlebih dahulu, kemudian baru haji setelahnya. Sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad, haji Tamattu menjadi pilihan bagi banyak jemaah, karena memberikan kesempatan untuk merasakan dua ibadah besar dalam satu kesempatan.

Tata cara haji Tamattu sesuai sunnah Nabi Muhammad

Untuk melakukan haji Tamattu sesuai sunnah Nabi Muhammad, ada beberapa langkah yang harus diikuti. Proses ini dimulai dengan niat yang tulus, niat untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah dengan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Nabi Muhammad. Berikut adalah langkah-langkah tata cara haji Tamattu secara rinci:

1. Niat dan Miqat (Tempat untuk Memulai Ibadah Haji)

Langkah pertama dalam tata cara haji Tamattu adalah melakukan niat di miqat, yaitu tempat yang telah ditentukan untuk memulai ibadah haji. Setiap jemaah haji harus berada di miqat sebelum memulai ihram, yaitu keadaan di mana seorang jemaah memasuki tahap ibadah dengan mengenakan pakaian ihram. Niat haji Tamattu dilakukan dengan membaca niat khusus untuk haji Tamattu dan umrah. Saat ini, miqat dapat dilalui dengan pesawat atau transportasi lainnya yang langsung menuju Tanah Suci.

2. Memasuki Ihram dan Melakukan Umrah

Setelah niat di miqat, jemaah akan memasuki keadaan ihram. Pakaian ihram yang dikenakan oleh jemaah haji terdiri dari dua lembar kain putih tanpa jahitan, yang menunjukkan keadaan bersih dan suci. Jemaah yang melaksanakan haji Tamattu akan memulai dengan melaksanakan umrah terlebih dahulu. Dalam umrah, terdapat beberapa langkah penting, yaitu:

  • Tawaf (Mengelilingi Ka’bah): Jemaah akan melakukan tawaf sebanyak tujuh kali di sekitar Ka’bah, dimulai dari Hajar Aswad. Tawaf ini dilaksanakan sebagai simbol dari penyembahan dan penghormatan kepada Allah SWT.
  • Sa’i (Berjalan antara Safa dan Marwah): Setelah tawaf, jemaah melakukan sa’i, yaitu berjalan antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i ini mengingatkan kita pada perjuangan Siti Hajar yang mencari air untuk anaknya, Nabi Ismail.
  • Tahallul (Mencukur Rambut): Setelah sa’i, jemaah haji Tamattu diwajibkan untuk mencukur sebagian rambut atau memotongnya. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk mencukur seluruh rambut, sementara perempuan cukup memotong ujung rambut mereka.

Dengan menyelesaikan tiga tahapan ini, umrah dianggap sah dan jemaah dapat kembali ke tempat penginapan untuk beristirahat.

3. Menunggu Waktu Haji dan Masuk Ihram Kembali

Setelah umrah selesai, jemaah haji Tamattu akan kembali ke penginapan dan menunggu waktu untuk melaksanakan haji. Selama periode ini, jemaah tidak lagi mengenakan ihram dan boleh melakukan kegiatan biasa, seperti beribadah di masjid atau berdoa. Namun, mereka tetap menjaga kesucian dan tidak melakukan aktivitas yang membatalkan ihram, seperti bercumbu atau menikah.

Pada tanggal 8 Zulhijah, jemaah haji Tamattu harus kembali mengenakan pakaian ihram dan niat untuk haji. Jemaah akan memasuki Miqat Haji, yang merupakan tempat yang ditentukan untuk memulai ibadah haji. Setelah itu, mereka akan menuju Mina untuk melaksanakan sebagian ibadah haji.

4. Pelaksanaan Wukuf di Arafah

Salah satu tahapan paling penting dalam ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Pada tanggal 9 Zulhijah, jemaah haji Tamattu akan melakukan wukuf di Padang Arafah, tempat di mana Nabi Muhammad SAW memberikan khutbah terakhirnya. Wukuf adalah puncak dari ibadah haji, di mana jemaah berdoa, memohon ampunan, dan memperbaharui niat mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

5. Muzdalifah dan Melempar Jumrah

Setelah wukuf di Arafah, jemaah akan menuju Muzdalifah untuk menginap semalam. Di Muzdalifah, jemaah mengumpulkan kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumrah, yaitu batu yang digunakan untuk melempar simbol setan. Pada tanggal 10 Zulhijah, jemaah kembali menuju Mina untuk melaksanakan lempar jumrah, yang dilakukan sebanyak tiga kali, pada hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah).

6. Tawaf Ifadah dan Tahallul

Setelah melempar jumrah, jemaah haji Tamattu melaksanakan tawaf ifadah, yaitu tawaf yang dilakukan di Ka’bah sebagai tanda bahwa ibadah haji telah dilaksanakan. Setelah tawaf ifadah, jemaah kembali mencukur rambut mereka sebagai simbol tahallul, yaitu pembebasan diri dari ihram. Pada tahap ini, jemaah telah menyelesaikan sebagian besar rukun haji.

7. Tawaf Wada (Tawaf Perpisahan)

Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji, jemaah melakukan tawaf wada, yaitu tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Makkah. Tawaf wada dilakukan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Ka’bah dan Tanah Suci, serta sebagai tanda bahwa ibadah haji telah selesai.

Mengapa Haji Tamattu Sesuai Sunnah Nabi Muhammad?

Haji Tamattu dianggap sebagai salah satu cara yang paling dianjurkan dalam melakukan ibadah haji karena sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Dalam banyak hadis, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk melaksanakan haji Tamattu, yang memungkinkan jemaah untuk mendapatkan manfaat dari dua ibadah besar dalam satu kesempatan. Dengan melaksanakan haji Tamattu, jemaah dapat menjalani umrah dan haji dengan penuh berkah, sesuai dengan tata cara yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Kesimpulan : Tata cara haji Tamattu sesuai sunnah Nabi Muhammad

Tata cara haji Tamattu sesuai sunnah Nabi Muhammad memberikan panduan yang jelas bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah haji dengan cara yang benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Melalui langkah-langkah yang sudah dijelaskan, jemaah dapat melaksanakan umrah terlebih dahulu, kemudian haji, dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah diberikan oleh Nabi Muhammad. Dengan demikian, haji Tamattu menjadi pilihan yang tepat bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah haji dengan penuh kesungguhan dan mendapatkan pahala yang besar.

Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai tata cara haji Tamattu sesuai sunnah Nabi Muhammad. Selamat menunaikan ibadah haji bagi yang sudah berkesempatan, dan semoga haji kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin.

Info Sertifikasi PPIU dan PIHK

(admin 1) 0821 3700 0107

Baca juga:

Tips Umroh di 10 Hari Terakhir Ramadhan Agar Ibadah Makin KhusyukCara Merayakan Kasih Sayang dalam Islam dengan Doa dan IbadahDoa dan Dzikir Setelah Sholat Wajib yang Dianjurkan RasulullahHadits tentang Hukum Haji dan Umrah dalam Islam: Wajib atau Sunnah?

 

Tag :ls bmwilsppiujttcjana dharma indonesiasertifikasi halalindustri pariwisata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *