LS PPIU – Bahaya Mpox Selama Ibadah Umroh. Ibadah Umroh menjadi salah satu perjalanan spiritual yang sangat diidamkan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, seiring dengan meningkatnya mobilitas manusia antarnegara, risiko penyebaran penyakit menular juga semakin tinggi. Salah satu penyakit yang sedang menjadi perhatian global adalah Mpox. Mpox, yang juga dikenal sebagai cacar monyet, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Penyebaran virus ini melalui kontak fisik langsung dengan orang yang terinfeksi, cairan tubuh, atau benda yang terkontaminasi.
Saat menjalankan ibadah Umroh, jutaan umat dari berbagai belahan dunia berkumpul di satu tempat. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penularan penyakit, termasuk Mpox. Untuk itu, penting bagi setiap jemaah untuk memahami bahaya Mpox selama ibadah Umroh dan langkah-langkah pencegahan yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Apa Itu Mpox?
Mpox adalah penyakit yang pertama kali ditemukan pada monyet di laboratorium, namun kini telah menyebar ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Orthopoxvirus, yang juga termasuk virus variola penyebab cacar. Mpox seringkali ditularkan melalui kontak fisik langsung, terutama ketika seseorang bersentuhan dengan kulit yang terinfeksi, cairan tubuh, atau benda yang terkontaminasi virus seperti handuk atau pakaian.
Gejala Mpox biasanya muncul 5-21 hari setelah terpapar virus. Gejala utama meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan munculnya ruam yang berubah menjadi lepuhan kecil di kulit. Lepuhan ini sangat menular hingga mengering dan sembuh. Pada kasus yang parah, Mpox dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius.
Mengapa Mpox Berbahaya Selama Ibadah Umroh?
Ibadah Umroh melibatkan aktivitas fisik yang intens, seperti berjalan kaki di sekitar Ka’bah dan tawaf, serta bersentuhan langsung dengan banyak orang dari berbagai negara. Kondisi ini memperbesar potensi penyebaran penyakit menular seperti Mpox. Beberapa alasan mengapa Mpox berbahaya selama ibadah Umroh adalah:
- Kontak Fisik yang Erat: Selama Umroh, jemaah sering kali berdekatan dengan orang lain, baik saat salat berjamaah, tawaf, atau aktivitas lainnya. Kontak fisik ini bisa menjadi jalur penyebaran virus Mpox jika ada orang yang terinfeksi.
- Kebersihan yang Terbatas: Meski fasilitas di Makkah dan Madinah sangat baik, tetap saja ada keterbatasan dalam hal kebersihan pribadi, terutama dalam situasi kerumunan. Virus Mpox bisa bertahan di permukaan benda, seperti handrail atau karpet, yang sering disentuh oleh banyak orang.
- Kerumunan Besar: Umroh dilakukan oleh jutaan umat Muslim setiap tahunnya. Dengan banyaknya orang yang berkumpul, sulit untuk mengontrol penyebaran penyakit menular, termasuk Mpox. Hal ini membuat setiap orang rentan terpapar virus jika tidak ada pencegahan yang tepat.
Langkah Pencegahan Mpox Selama Ibadah Umroh
Untuk melindungi jemaah dari ancaman Mpox, Kemenkes telah mengeluarkan beberapa langkah pencegahan yang harus diikuti oleh setiap calon jemaah Umroh. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan:
- Vaksinasi Sebelum Berangkat
Kemenkes menganjurkan agar setiap calon jemaah Umroh melakukan vaksinasi sebelum berangkat. Meski vaksin untuk Mpox masih dalam tahap pengembangan dan distribusi di beberapa negara, vaksinasi cacar konvensional juga dapat memberikan perlindungan terhadap virus Mpox. Selain itu, vaksin-vaksin lain yang diwajibkan, seperti meningitis, juga harus dipastikan sudah diberikan. - Mematuhi Protokol Kesehatan
Protokol kesehatan yang ketat harus diikuti oleh setiap jemaah. Protokol ini termasuk menggunakan masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Masker dapat mengurangi risiko penularan virus melalui droplet atau kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi. - Hindari Kontak Fisik yang Tidak Perlu
Salah satu cara penyebaran Mpox adalah melalui sentuhan langsung. Oleh karena itu, jemaah dianjurkan untuk menghindari kontak fisik yang tidak perlu dengan orang lain. Selain itu, hindari juga menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut, tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. - Gunakan Perlengkapan Pribadi
Setiap jemaah harus menggunakan perlengkapan pribadi yang tidak dipinjamkan kepada orang lain. Misalnya, handuk, bantal, pakaian, dan alat makan. Virus Mpox dapat menempel di benda-benda tersebut, sehingga risiko penularan melalui barang-barang pribadi bisa diminimalkan. - Jaga Kebersihan Tempat Menginap
Jemaah harus memastikan bahwa tempat menginap mereka, baik hotel atau penginapan, selalu bersih dan higienis. Lakukan penyemprotan desinfektan di area kamar, terutama pada permukaan yang sering disentuh seperti gagang pintu, meja, atau remote TV. - Pemeriksaan Kesehatan Sebelum dan Sesudah Umroh
Kemenkes juga merekomendasikan agar setiap jemaah melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat dan setelah kembali dari Umroh. Jika ada gejala yang mencurigakan, seperti demam atau ruam kulit, jemaah harus segera melaporkan kondisi kesehatannya ke petugas kesehatan. - Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Mpox dan penyakit menular lainnya bisa dicegah jika daya tahan tubuh kita kuat. Jemaah dianjurkan untuk menjaga pola makan sehat, istirahat yang cukup, serta mengonsumsi suplemen vitamin yang diperlukan untuk meningkatkan imunitas. - Menghindari Kerumunan yang Tidak Perlu
Meskipun ibadah Umroh memerlukan kehadiran fisik di kerumunan, sebisa mungkin hindari kerumunan di luar ibadah yang tidak perlu. Jemaah bisa mengatur waktu untuk ibadah di tempat yang lebih sepi atau mengambil jarak saat tidak dalam kondisi wajib berdesakan. - Mengikuti Informasi dari Kemenkes dan Pemerintah Arab Saudi
Kemenkes terus memantau situasi kesehatan global, termasuk penyebaran Mpox. Jemaah Umroh harus selalu mengikuti informasi terbaru dari Kemenkes serta Pemerintah Arab Saudi terkait langkah-langkah pencegahan yang diterapkan. - Pakai Pelindung Tambahan Saat Tawaf atau Sai
Selama tawaf atau sai, jemaah disarankan untuk menggunakan pakaian pelindung tambahan, seperti sarung tangan atau masker medis, untuk meminimalisir kontak langsung dengan permukaan yang sering disentuh orang lain.
Kesimpulan
Ibadah Umroh merupakan kesempatan berharga bagi setiap Muslim. Namun, dengan adanya risiko penyakit menular seperti Mpox, setiap jemaah harus ekstra hati-hati dan selalu mematuhi protokol kesehatan yang direkomendasikan. Kemenkes telah memberikan panduan lengkap agar jemaah bisa melaksanakan Umroh dengan aman. Melalui vaksinasi, kebersihan pribadi, serta menjaga jarak dan menghindari kontak fisik yang tidak perlu, risiko tertular Mpox dapat diminimalisir.
Ingatlah bahwa kesehatan adalah bagian penting dari ibadah. Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang telah disebutkan, Anda dapat melaksanakan ibadah Umroh dengan tenang dan khusyuk, tanpa khawatir terhadap ancaman kesehatan.
Informasi lebih lanjut :
Info Sertifikasi PPIU dan PIHK
(admin 1) 0821 3700 0107
Baca juga : Cara Menjaga Kesehatan Selama Ibadah Haji: Panduan Praktis, 7 Kesalahan Umum Jamaah Umroh dan Cara Menghindarinya, Makna Wukuf di Arafah: Keutamaannya dalam Rangkaian Ibadah Haji, Destinasi Wisata Religi Umroh di Sekitar Mekkah dan Madinah: Panduan Lengkap, 7 Rukun Haji yang Wajib Dipahami Sebelum Berangkat, Rahasia Sukses Ibadah Umroh Pertama Kali: Do’s and Don’ts, 5 Tips Hemat Biaya Umroh yang Bisa Dilakukan Setiap Jamaah
Tag :ls bmwi, lsppiu, jttc, jana dharma indonesia, sertifikasi halal